Berita

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH JELANG HUT RI KE-77 SMAN 1 TASIFETO BARAT

 

PENYIMPANGAN SOSIAL YANG DILAKUKAN OLEH SISWA SMAN 1 TASIFETO BARAT

(Sebuah Penelitian Sosiologi)

 

“Peran Pendidikan dalam Inovasi yang Berkelanjutan”

 

 

 

 

 

 

Disusun oleh:

Nikanor Yosua Tae Benany

 

 

SMA NEGERI 1 TASIFETO BARAT  

ATAMBUA, BELU 2022

       

 

 

 

 

 

Kata Pengantar

 

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena penyertaan dan hikmatnya karya tulis ini dapat saya rampungkan.

          Karya tulis ini berjudul Penyimpangan Sosial yang dilakukan siswa SMAN 1 Tasifeto Barat,Kabupaten Belu. Saya berharap, penelitian ini dapat memberi informasi tentang cara  untuk mengatasi perilaku menyimpang khususnya di kalangan remaja di SMAN 1 Tasifeto Barat, Kabupaten Belu.

Ucapan terima kasih kepada Bapak/ Ibu Guru Pembimbing dan teman-teman yang selalu mendampingi saya selama proses penulisan karya ilmiah ini.

 

 Atambua, 13 Agustus 2022

 

 

                                                                                                     Penulis

 

 

DAFTAR ISI

Cover...............................................................................................................................i   

Kata Pengantar................................................................................................... ............ii

Daftar Isi.........................................................................................................................iii    

Daftar Gambar.................................................................................................... ...........iv  

  BAB I  PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang..............................................................................................  1
    2. Rumusan Masalah.......................................................................................   1
    3. Tujuan..........................................................................................................   2
    4. Manfaat.......................................................................................................   2

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... ....  3

BAB III  PEMBAHASAN...............................................................................................  ....... 5

                  3.1 Penyimpangan Sosial..................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 11

                   4.1 Kesimpulan................................................................................................. 11

                  4.2 Saran............................................................................................................ 11\

 DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Bukti Coret-coret Meja Siswa...............................................................    9

Gambar 2: Tawuran Pelajar...................................................................................   10

Gambar 3: Siswa Malas Kerja Tugas.....................................................................     11

Ganbar 4: Siswa Bolos Sekolah................................................................................ 12

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

    1. Latar Belakang

 

        Penyimpangan Sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhuk sosial. (Janu Murdiyatmoko,dkk : 2017). Fenomena ini seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari khususnya kehidupan remaja.

        SMAN 1 Tasifeto Barat adalah lingkungan sosial yang didalamnya terdapat interaksi kelompok remaja berusia 15-18 tahun. Kelompok remaja ini cenderung melakukan beberapa penyimpangan sosial. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurang mengontrol diri, pengaruh media sosial, keluarga, teman seangkatan, masyarakat, ketidaksesuaian siswa dalam menghayati nilai-nilai yang berlaku di sekolah, kebutuhan siswa dan keinginan siswa, serta kecenderungan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.

                Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah tentang penyimpangan sosial yang dilakukan siswa SMAN 1 Tasifeto Barat, Kabupaten Belu. Melalui penelitian yang dilakukan, penulis berharap dapat memahami tentang

penyimpangan sosial yang dilakukan siswa SMAN 1 Tasifeto Barat, Kabupaten Belu dan selanjutnya dapat menemukan solusi untuk terhindar dari perilaku tersebut.

 

    1.  Rumusan Masalah

Bagaimanakah penyimpangan sosial yang dilakukan siswa SMAN 1 Tasifeto Barat, Kabupaten Belu ?

    1. Tujuan Penelitian

 

Menjelaskan penyimpangan sosial yang dilakukan siswa SMAN 1 Tasifeto Barat, Kabupaten Belu.

 

    1.  Manfaat Penelitian

 

      1. Manfaat Keilmuan Bidang Sosiologi

Untuk mendapatkan pengetahuan tentang penyimpangan sosial yang dilakukan siswa SMAN 1 Tasifeto Barat, Kabupaten Belu.

 

      1. Manfaat bagi masyarakat

Untuk mendapatkan pengetahuan tentang penyimpangan sosial yang dilakukan siswa SMAN 1 Tasifeto Barat, Kabupaten Belu.

 

                                                                                           

 

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1 Pengertian Penyimpangan Sosial

        1. Menurut Janu Murdiyatmoko

Penyimpangan sosial yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan,  baik dalam sudut pandang kemanusiaaan(agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial(Janu Murdiyatmoko,dkk: 2017).

        1. Menurut James Vander Zanden

Penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi (James vander Zanden : 1979).  Meskipun masyarakat telah berusaha agar setiap anggota berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat, namun tiap masyarakat kita selalu menjumpai adanya penyimpangan atau nonkonfirmitas.

        1. Menurut Ilmu Sosiologi

Dalam ilmu sosiologi dikenal beberapa teori interaksi untuk menjelaskan penyimpangan, salah satunya adalah teori differential association yang diciptakan oleh Edwin H.Sutherland. Menurut pandangan Sutherland, penyimpangan bersumber pada differential association pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya cultura transmission. Melalui proses belajar ini,seseorang mempelajari suatu deviant subculture suatu subkebudayaan menyimpang.contoh yang diajukan sutherlan adalah proses mengisap ganja, tetapi proses yang sama berlaku pula dalam mempelajari beraneka jenis perilaku menyimpang lainnya.

 

        1. Menurut Edwin M. Lemert

Teori interaksi yang lain untuk menjelaskan penyimpangan adalah teori labelling yang dipelopori Edwin M.Lemert. Menurut Lemert, seseorang menjadi menyimpang karena proses labeling, pemberian julukan, cap, etiket, merk yang diberikan masyarakat kepadanya. Mula-mula seseorang melakukan suatu penyimpangan yang dinamakan oleh Lemert sebagai penyimpangan priemer primary deviation. Akibat dilakukannya penyimpangan tersebut, misalnya seperti pencurian, penipuan, pelanggaran susila,perilaku aneh maka si penyimpang lalu di cap sebagai pencuri, penipu,pemerkosa,wanita nakal,orang gila dan sebagainya. Sebagai tanggapan terhadap pemberian cap oleh orang lain maka Si Pelaku penyimpangan.primer kemudian mendefenisikan dirinya sebagai penyimpangan dan mengulangi lagi perbuatan menyimpangnya yang disebut sebagai penyimpangan sekunder secondary deviation, sehingga mulai menganut suatu gaya hidup menyimpang deviant life style yang menghasilkan suatu karir menympang deviant careel.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB  III

PEMBAHASAN

 

    1.  Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial yang Terjadi di SMAN 1 Tasifeto Barat

3.1.1 Mencoret Fasilitas Sekolah

Mencoret fasilitas sekolah merupakan hal yang tidak baik, karena itu termasuk dalam penyimpangan sosial yang merugikan dan merusak fasilitas sekolah

 

Gambar 1: bukti coret coret meja siswa.

Mencoret fasilitas sekolah sering dilakukan siswa disekolah, mencoret meja, kursi dan papan tulis sudah menjadi kebiasaan siswa-siswa disekolah, karena beberapa alasan seperti rasa bosan, mencatat kunci jawaban dan lain-lain. Hal ini dilakukan siswa karena merasa bosan sehingga seringkali memicu siswa untuk mencoret-coret meja, baik itu berupa gambar, tulisan, nama orang, nama game,atau hanya sekedar tulisan.

      1. Tawuran Pelajar

            Tawuran merupakan sebuah peristiwa serang menyerang antar dua kelompok

pelajar pada suatu perkelahian massal dengan saling melempar batu di jalan dan terkadang disertai pula senjata tajam.

 

Gambar 2: tawuran pelajar.

Penyebab tawuran pelajar terkadang tidak jelas, bahkan kerap kali penyebabnya permusuhan klasik antardua sekolah yang saling mengaduh kehebatan yang memang sudah berlangsung berulang-ulang kali dari angkatan keangkatan.

      1.  Malas Kerja Tugas

Malas kerja tugas merupakan kebiasaan siswa-siswa di sekolah yang disebabkan karena siswa merasa bosan dan menganggap tidak penting kegiatan belajar dengan mata pelajaran tersebut, pengaruh teman teman dan beberapa sebab lainnya.

 

 

Gambar 3: Siswa malas mengerjakan tugas.        

 

 

Malas kerja tugas disebabkan karena :

  1. Gaya belajar yang tidak sesuai
  2. Lingkungan yang tidak mendukung
  3. Bullying
  4. Masalah dalam proses belajar
  5. Gangguan dalam emosi
  6. Kurang tidur
  7. Merasa bosan
  8. Tidak menganggap penting kegiatan belajar
  9. Adanya gangguan dirumah
    1.  Bolos

Bolos merupakan perilaku menyimpang bisa berupa bentuk penyimpangan individu maupun penyimpangan kelompok.

 

 

               

Gambar 4: Siswa bolos sekolah

Bolos biasa terjadi karena siswa malas dengan pelajaran terkadang siswa bolos karena takut tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. Bolos biasa terjadi karena siswa merasa bosan dikelas dan merasa bosan mengikuti pelajaran di sekolah.

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bentuk-bentuk penyimpangan sosial yang dilakukan siswa SMAN 1 Tasifeto Barat,Kabupaten Belu antara lain :

        1.  Mencoret fasilitas sekolah.
        2. Tawuran pelajar.
        3. Malas kerja tugas.
        4. Bolos.

 

 

3.2  Saran

            Saran penulis berkaitan dengan hasil penelitian tentang penyimpangan sosial yang dilakukan siswa SMAN 1 Tasifeto Barat,Kabupaten Belu yaitu:

  1. Cintailah sesamamu dan lingkungan sekolahmu agar tidak terjadi konflik dan kerusakan  dilingkungan  sekolah.
  2. Hindarilah pergaulan tidak sehat dan lebih mengutamakan tugas sebagai pelajar.
  3. Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 Murdiyatmoko Janu, dkk. 2017. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Sosiologi: Bandung.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa