Dalam rentang sejarah panjang SMAN I Tasifeto Barat - Kimbana, tercatat beberapa nama pimpinan sekolah yang sangat piawai membentuk wajah lembaga pendidikan ini menjadi semakin bersinar terang di mata masyarakat.
Pemimpin pertama SMAN I Tasifeto Barat yang ssat itu masih diberi nama SMAN 2 Tasifeto Barat adalah Bapak Yoseph Sally, B.Sc yang berkarya dari tahun 1994-1996. Dalam era kepemimpinan di awal-awal berdirinya sekolah ini, tercatat beberapa momen penting yang tidak bisa dilupakan yakni menata sekolah ini agar menjadi definitif.
Kondisi sekolah saat itu sangat memprihatinkan karena masih meminjam guru dari beberapa sekolah di Atambua untuk mengajar para siswa.
Di masa kepemimpinan seorang Yoseph Sally, belum ada pembangunan yang berarti dan fasilitas sekolah sangat minim. Walaupun dalam situasi yang sangat sulit, kegiatan belajar mengajar terus berjalan dan tidak ada halangan berarti yang dihadapi.
Pemimpin berikut lembaga ini adalah Drs. Gatus Albertus yang mengambil tongkat kepemimpinan dari Bapak Yoseph Sally, dari tahun 1996 hingga tahun 2002.
Dalam masa kepemimpinannya, seorang Gatus Albertus meneruskan apa yang sudah dirintis pendahulunya dengan menerapkan program yang sangat strtaegis yakni menata manajemen sekolah dan pendidik.
Penataan ini berbuah manis dan semakin membuat lembaga ini mendapat pengakuan dari masyarakat yang ditandai dengan banyaknya siswa yang terus bertambah di setiap tahun ajaran baru
Berbagai gerakan dilakukan untuk menunjukkan kepada publik bahwa SMAN Negeri I Tasifeto Barat pun memiliki pendidik dan siswa yang patut dibanggakan. Salah satu keberhasilan yang dicatat pada masa ini adalah sekolah tersebut meraih juara 1 Lomba Pidato Tingkat Kabupaten Belu dan Peringkat ke-4 tingkat Propinsi NTT
Pemimpin berikutnya adalah Drs. Agustinus Nahak yang menjadi Kepala Sekolah tahun 2002 hingga 2004. Selama dua tahun menjadi Kepala Sekolah, Agustinus Nahak membuat beberapa program di lembaga ini dan meletakkan dasar bagi perkembangan lembaga ini ke depan.
Programnya yang kemudian tercatat antara lain, memaksimalkan pemberdayaan SDM (Sumber Daya manusia) sekolah. Dirinya dikenal tegas dan disiplin dalam setiap urusan di lembaga ini.
Dalam era kepemimpinannya, Agustinus Nahak dikenal sebagai kepala sekolah yang sangat berkarakter dengan menata administrasi menjadi semakin baik. Penataan administasi itu berimbas kepada perhatian terhadap keaktifan guru dan siswa. Dirinya sangat mengetahui secara detail keadaan guru dan murid, dan mengenal persis apa yang menjadi kebutuhan sekolah ini.
Dengan semboyannya “pantang mundur”, Agustinus Nahak terus bekerja keras untuk menata lingkungan sekolah menjadi lebih baik dan memperjuangan kepentingan guru dan siswa yang menjadi kebutuhannya masing-masing.
Rapat guru yang dilakukan setiap minggu menjadi barometer keberhasilan sekolah ini ke depan. Perhatian yang ekstra terhadap sekolah, guru dan murid menjadi sesuatu yang tak bisa ditawar-tawar. Pada akhirnya, Agustinus Nahak berhasil melanjutkan program pendahulunya dan meletakkan dasar yang sangat kuat untuk perjalanan sekolah ini dari waktu ke waktu.
Setelah Era Drs. Agustinus Nahak, lembaga ini kemudian beralih ke tangan Yulius Berek yang memimpin dari tahun 2004 hingga tahun 2016.
Dengan latar belakang sebagai seorang pendidik, seorang Yulius Berek sangat memahami keadaan guru dan siswa baik dari sisi akademis, kemampuan dan perilakunya.
Kemampuan memimpin dengan rasa familiaritas yang sangat tinggi, menjadikan lembaga ini terus dikenal dan menjadi salah satu sekolah yang memiliki sederet prestasi.
Berbagai pembangunan pun terus dilakukan yakni melanjutkan pembuatan pagar sekolah yang sampai saat ini sudah rampung dan pembangunan 10 ruang kelas ditambah lagi dengan 1 ruang laboratorium. Selama dirinya memimpin, banyak renovasi telah dilakukan dan suasana lingkungan di sekolah tersebut menjadi sangat humanis dan sangat bersahabat. Lembaga tersebut mengalami kemajuan yang sangat pesat dan sedikit demi sedikit mulai bersaing dengan sekolah lain yang sederajat.
Hingga hari ini, di era kepemimpinan seorang Yulius Berek, lembaga ini telah menjadi sebuah sekolah yang terus bergerak maju untuk mempersiapkan generasi mudanya menjadi harapan masyarakat, bangsa dan negara melalui programnya dengan sasarannya dapat dibaca pada tabel di bawah ini.
Dalam kepemimpinannya beliau dengan menggunakan dana BOS, APBN, sumbangan siswa, dan dana pembangunan dapat membangun semua aspek pendidikan di lembaga SMAN I Tasifeto Barat secara khusus menitikberatkan pada aspek pembangunan fisik dalam rangka memenuhi target presentasi yang tinggi guna memenuhi syarat akreditasi sekolah pada tahun pelajaran 2017/2018. Beliau dikenal sebagai sosok seorang pemimpin yang mau merubah wajah sekolah, tidak mau mendengar dan mengikuti saran dan pendapat yang mau menghalang program kerjanya sebagai Kepala Sekolah.
6. Yoseph Atok Mauk, S.Pd ( 27 Desember 2021 - Sekarang)
Dalam kepemimpinannya beliau dengan menggunakan dana BOS, APBN, sumbangan siswa, dan dana pembangunan dapat membangun semua aspek pendidikan di lembaga SMAN I Tasifeto Barat secara khusus menitikberatkan pada aspek pembangunan fisik dalam rangka memenuhi target presentasi yang tinggi guna memenuhi syarat akreditasi sekolah pada tahun pelajaran 2021/2022. Beliau dikenal sebagai sosok seorang pemimpin yang mau merubah wajah sekolah, tidak mau mendengar dan mengikuti saran dan pendapat yang mau menghalang program kerjanya sebagai Kepala Sekolah.